Minggu, 29 Desember 2013

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI (INTRAPERSONAL)


Pengertian intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif [1].
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini [2]

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen di kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Kesimpulan jurnal: Jadi komunikasi intrapersonal adalah komunkasi yang dilakukan oleh individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan ,memberikan umpan balik serta memahami apa yang terjadi ketika orang lain berkomunikasi dengan mengenali diri mereka sendiiri dan orang lain.

SARAN
saran yang bisa saya berikan terhadap jurnal 
 Seharusnya pengguna lebih mencari kegiatan yang lebih produktif di luar karena bermain facebook terlalu lama dapat di kategorikan perbuatan yang sia-sia dan tidak ada gunanya. Pengguna sebaiknya lebih mengontrol penggunaan facebook, karena dengan pengguna menggunakan facebook terus menerus itu akan sangat berdampak buruk juga bagi pengguna. salah satunya pengguna bisa menjadi anti sosial dengan orang-orang di luar sana. Jadi lebih baik pengguna pergunakan waktu mereka dengan lebih baik dari pada menggunakan facebook.    

Minggu, 13 Oktober 2013

MENGANALISIS TES PSIKOTES DI INTERNET

A.Pendahuluan
    
Pada zaman sekarang cara mengukur kepintaran atau tes psikotes dengan bantuan lembaga-lembaga sudah banyak dan relatif mahal. Banyak sekali anak-anak yang ingin mengukur IQ mereka tetapi tidak mempunyai biaya yang lebih. Karena itu banyak orang yang memanfaatkan media internet untuk membuat tes psikotes yang lebih praktis dan tidak memerlukan biaya. Media internet jaringannya sangat luas siapapun bisa mengakses internet dimanapun dan kapanpun, orang-orang banyak yang mengikuti tes psikotes di internet. Selain praktis hasilnyapun juga cepat keluar, jadi memudahkan kita untuk mengetahui hasil dari IQ kita. Sampai sekarang tes psikotes media internetpun jadi pilihan utama bagi orang banyak dari pada yang ada di lembaga-lembaga.

B.Teori

Pada sejarahnya dunia mengenal  beberapa teori mengenai kecerdasan. Pada awal tahun 70 –an di US  ada survei IQ pada orang muda yang menunjukkan bahwa kelompok orang muda hitam dan kelompok miskin, IQ nya lebih rendah daripada kelompok kulit putih dan kelompok orang kaya.
Padahal saat itu ada pengertian bahwa kecerdasan itu diturunkan (genetik). Adanya hasil survei ini memunculkan gelombang protes dari kelompok ilmuwan sosial yang melihat bahwa nanti IQ bisa digunakan untuk alat diskriminatif terhadap orang hitam dan miskin. Sebab dalam kenyataannya di lapangan pada waktu itu masalah kebodohan itu berkaitan erat dengan masalah sosial seperti kriminalitas dan obat obatan.

Gelombang protes ini yang meluncurkan suatu pendekatan (ide) baru bahwa kecerdasan bukan karena diturunkan tetapi karena ditempa. Dari sinilah munculnya konsep Multiple Intelligence dengan salah satu tokohnya yang terkenal adalah Howard Gadner.

Konsep Multiple Intelligence terus berkembang di lapangan.. Sementara IQ sebagai alat ukur inteligensi secara klasik juga semakin berkembang.
Dari dua kubu itu terkenal dengan NATURE VERSUS NURTURE..
Salah satu tokoh dengan pendekatan NATURE + NURTURE adalah Kurt Heller itu yang terkenal denga teori Model Munich  , yang kemudian meletakkan apa yang oleh Howard Gardner sebagai inteligensi dirubah menjadi bidang-bidang prestasi.
Jadi dengan pendekatan Kurt Heller, posisi inteligensi dikembalikan lagi, bahwa inteligensi itu potensi bawaan yang harus didukung agar muncul menjadi bidang-bidang prestasi. 
C.Analisa
Menurut saya, setelah analisa yang saya lakukan dalam membaca tentang psikotes dan mencoba psikotes itu. Saya menyimpulkan psikotes itu sangat membantu dalam menilai tingkat kecerdasan dan kemampuan dalam setiap orang baik anak-anak maupun dewasa. Psikotes yang ada di internetpun sangat membantu untuk mengukur kemampuan dan kecerdasan seseorang. Selain itu internetpun sudah di pastikan di buka/diakses oleh setiap orang. Sekarang psikotes sudah banyak yang menggunakannya di internet, baik perusahaan untuk penerima lowongan ataupun lembaga-lembaga. banyak keuntungan kita mengikuti psikotes di internet seperti : 
  1. Psikotes di internet dan manual sangatlah berbeda, kalau di internet kita bisa menjawab tanpa batas waktu yang di tentukan sedangkan yang manual kita menjawab tes psikotes dengan waktu yang sudah di atur oleh pengawas.  
  2. Hasilnya pun langsung keluar setelah kita selesai menjawab tes tersebut sedangkan yang manual kita harus menunggu minimal 1 minggu untuk mendapatkan hasilnya. 

D.Referensi

Minggu, 30 Juni 2013

TAUTOLOGI
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[1]
Contoh:
Lihat pada argumen berikut:
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kulah.
Diubah ke variabel proposional:
 Tono pergi kuliah
 Tini pergi kuliah
C  Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpilan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1)   A → B                                    (Premis)
(2)   C → B                         (premis)
    (3) (A V C) → B              (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B        
A
B
C
A → B
C → B
(A → B) ʌ (C → B)
A V C
(A V C) → B

B
B
B
B
S
S
S
S
B
B
S
S
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
S
B
B
S
S
B
B
B
B
B
B
S
B
B
B
S
B
B
B
S
S
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
B
B
S
B
B
B
B
B
B
B
BB
Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :
 ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua benar (Tautologi)[2].
Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran:
1.      (p ʌ  ~q)  p
Pembahasan:
p
q
~q
(p ʌ ~q)
(p ʌ ~q)  p
B
B
S
S
B
S
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
B
B
B
B
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan Tautologi dengan alasan yaitu semua pernyataannya bersifat benar atau True (T). maka dengan perkataan lain pernyataan majemuk (p ʌ ~q)  p selalu benar.
2.      [(p  q) ʌ p]  q
Pembahasan:
p
q
(p  q)
(p  q) ʌ p
[(p  q) ʌ p]  q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
B
S
S
S
B
B
B
B
(1)                       (2)                   (3)                      (4)                                   (5)
Berdasrkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran pernyataan majemuk itu adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan majemuk           [(p  q) ʌ p]  q selalu benar
Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum ekuivalensi logika.
Contoh:
a.     (p ʌ q)  q
Penyelesaian:
(p ʌ q)  q  ~(ʌ q) v q
                         ~p v ~q v q
             ~p v T
             T .............(Tautologi)[3]
Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa pernyataan majemuk dari (p ʌ q)  q adalah tautologi karena hasilnya T (true) atau benar.

Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk  (p ʌ q)  q yaitu:
P
q
(p ʌ q)
(p ʌ q)  q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
B
B
B
T
Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q)  q merupakan Tautologi.
b.      (p v q)
penyelesaian:
 (p v q)     ~q v (p v q)
                         ~q v (q v p)
                         T v p
                         T ............(Tautologi)
B.   KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-komponennya. Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.[4]

Contoh dari Kontradiksi:
1.      (A ʌ ~A)
Pembahasan:
A
~A
(A ʌ ~A)
B
S
S
B
S
S
Dari tabel kebenaran diatas dapatlah disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A ʌ ~A) selalu salah.
2.      ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:
p
q
~p
(~p ʌ q)
ʌ (~p ʌ q)
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
S
B
S
S
S
S
S
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu semua pernyataan bernilai salah (F).